Surat Kecewa untuk Belva Devara, Stafsus Jokowi yang Mendadak Mundur

3998

Terakhir, Ia sempat berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara. Belva melakukan kunjungan singkat tak kurang dari 24 jam untuk riset dengan penggerak literasi. Hasilnya bakal dilaporkan ke Jokowi, dan tentunya beserta inovasinya.

Stafsus satu ini juga sempat melakukan tukar ide dengan stafsus lain dari negeri Jiran, Malaysia. Mereka bertukar pendapat soal inovasi di bidang pendidikan, teknologi, hingga ekonomi kreatif.

Kembali lagi saya tekankan, di pemerintahan itu tidak ada yang mudah. Ribet. Jelaslah kalau tugas stafsus juga gak bakalan secepat yang diharapkan warganet. Karena dari sistemnya saja sudah jelas ruwet.

Wong wakil rakyat, pejabat-pejabat negara juga membutuhkan 5 tahun untuk kerja. Bahkan memperpanjang waktu sampai berperiode-periode. Yakali stafsus 5 bulan sudah berhasil berinovasi. Masih dipotong fokus Covid pada 2-3 bulan terakhir.  ke halaman 2

Kalaupun memang sudah ada inovasinya namun belum ter-publish, wajar saja kan?

Baca Juga :   Komunitas Sedan Mewah Masuk Kawasan Konservasi Bromo hingga Pedagang Ketiban Bebersih Umbulan Park | Koran Online 11 Juni

Saya kecewa kepada Belva. Jelas itu. Saya yakin, sebelum memutuskan menerima pinangan presiden sebagai stafsus, Belva sudah lebih mengetahui jika dunia pemerintahan dibumbui politik akan sangat kejam.

Sebagai seorang pebisnis, pastinya Belva juga paham. Karena persaingan di bidang bisnis agak mirip dengan perpolitikan. Harusnya, Belva meniru Andi Taufan yang muka gedhek meski jelas-jelas salah setelah mengirim surat menggunakan nama perusahaannya, dan memanfaatkan jabatan stafsus.

Tenanglah, nyinyiran netizen itu tidaklah lama Mas Belva. Apalagi sebelumnya Anda sudah mengklarifikasi kalau tender yang didapatkan Ruang Guru untuk program prakerja sama dengan yang dijalani marketplace lain. Sama-sama bersaing, bukan karena nepotisme.

Pekerjaan yang harus dilakukan Belva harusnya bukan mundur dari stafsus, tapi menunjukkan kinerja selama ini. Meski misalnya kinerja masih dalam bentuk rancangan inovasi

Baca Juga :   Kluster Baru Terbentuk di Probolinggo Karena Abai Isolasi Mandiri, hingga Pungutan Liar Insentif Guru PAUD | Koran Online 20 April

Kalau bisa, stafsus milenial, Belva, Andi Taufan, Putri Tanjung, Angkie dkk juga mempublikasikan hasil kinerja di website khusus atau sosial media khusus.

Belva di bidang pendidikan. Putri Tanjung di ekonomi kreatif. Andi bagian desa-desanya. Angkie dibidang penggerak disabilitas.

Sasarannya kan juga kepada kaum milenial yang kebanyakan netizen. Cara pembuktiannya juga harus begitu. Pakai sosial media dengan hasil kerja nyatanya.

Menampung ide-ide yang tak terpikirkan pemerintah dalam sebuah wadah. Lalu mengolahnya juga di website tersebut untuk dipublikasi.

Kayak yang Mas Belva lakukan di program Cipta Nyata itu. Program dari gaji stafsus Presiden yang membantu modal UMKM. Seperti itu harusnya kinerja yang harus ditunjukkan sebagai “pembisik” Presiden Jokowi.

Baca Juga :   Laka dengan Truk, Kepsek Tewas hingga Bromo Dibuka! Catat Tanggal dan Ketentuannya | Koran Online 26 Ags

Supaya apa? Supaya warga yang nyinyir kepada stafsus muda dengan berbagai prestasi ini juga diam kalau dilempari hasil nyata. Kalau mundur kan artinya Anda kalah sebelum benar-benar berperang?
Padahal kami yang sudah percaya dengan stafsus, butuh ruang untuk terus memupuk kepercayaan kami. (*)  ke halaman awal

.

.

.

.

.

.